Ya, sejak terakhir buku My Momentum diterbitkan 7 tahun lalu tepatnya bulan Mei 2017 yang disambut dengan penuh antusias, kini terbit kembali My Momentum 2.
Perjalanan panjang selama 7 tahun yang diwarnai dengan kondisi pandemi covid selama kurun waktu 2 tahun sejak tahun 2020 hingga 2022, membuat proses perjalanan buku ini sedikit terlambat hadir di pasaran.
Hingga pada akhirnya, saya mengucapkan Puji dan Syukur kepada Tuhan yang selalu menunjukkan waktu yang tepat kapan buku ini harus diterbitkan. Sesuai dengan judul maka inilah saatnya yang tepat menerbitkan My Momentum 2, dikala banyak orang telah beralih pada buku elektronik atau e-book ditambah minat baca yang kurang, rasanya My Momentum 2 telah menemukan momentumnya sendiri.
Selain itu, saya berterima kasih kepada mereka yang telah mendukung saya sejak buku My Momentum diterbitkan pertama kali tahun 2017. Sudah banyak saya mendapatkan dukungan, ucapan syukur dari mereka yang telah membaca dan menemukan banyak kesadaran serta inspirasi dari buku My Momentum 1 melalui medsos saya atau yang langsung mengirimkan chat kepada saya. Begitu banyak juga yang bertanya kapan My Momentum 2 terbit?
Dalam kesempatan ini saya mau berterima kasih kepada papi dan mami serta papa yang setiap hari mendoakan saya hingga masih sehat dan bermanfaat bagi sesama.
Banyak terima kasih atas segala dukungan, doa dan penguatan yang diberikan keluarga saya selama ini. Terima kasih kepada istri saya, Vivi yang selalu membebaskan dan percaya pada apapun yang saya lakukan. Kepada para malaikatku, Michaela, Rafaela, Gabriela dan tentunya Efraim. Kalian sungguh menjadi salah satu alasan utama atas terbitnya My Momentum.
Terima kasih juga kepada komunitas Santo Thomas melalui Mami Cun, ci Chara, Rita dan semua yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu namanya karena doa-doa dan sumbangan moril yang besar atas ide My Momentum ini.
Bagi komunitas Sekolah Orangtua Cinta Anak (SOCA) yang banyak memberikan dorongan. Kepada komunitas YLCC dan para peserta ABJ, rekan-rekan mantan tim dan tim CHOICE Jakarta yang mendukung secara moril dan tenaga. Terakhir kepada semua klien, kolega, sahabat, teman serta semua yang selama ini tidak henti-hentinya mendukung saya.
Ucapan terima kasih terakhir saya berikan kepada sahabat, sekaligus pendamping rohani, romo Adrianus Budhi MSC yang mengajarkan apa arti melayani dan mengusahakan yang terbaik bagi sesama, bukan pakai perasaan tapi juga pikiran. Serta bagi sahabat dan saudara saya, romo Bambang Rudianto SJ, yang telah mengajarkan apa arti setia dan bertahan di dalam kesesakan dan ketidaktahuan.